Bilangan oksidasi merupakan harga yang
menunjukkan kemampuan suatu atom untuk melepaskan atau menerima elektron dalam suatu reaksi.
Bilangan oksidasi dapat bernilai positif maupun negatif tergantung harga
keelektronegatifannya. Bilangan oksidasi bernilai positif berarti atom
melepaskan elektron,
sebaliknya jika negatif berarti atom menerima elektron. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar di atas merupakan contoh reaksi spontan antara logan Zn dengan larutan CuSO4. Dalam larutan CuSO4 terdapat ion-ion Cu2+ dan SO42-, logam Zn terdiri dari atom-atom Zn. Ion Cu2+ bertabrakan dengan atom Zn membentuk atom-atom Cu yang berupa padatan hitam dan berkumpul pada logam Zn. Logam Zn lama-kelamaan habis membentuk ion Zn2+ dan bergerak bebas di larutan. Pada akhir reaksi, didapatkan endapan hitam yang merupakan kumpulan dari atom-atom Cu. Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
Gambar di atas merupakan contoh reaksi spontan antara logan Zn dengan larutan CuSO4. Dalam larutan CuSO4 terdapat ion-ion Cu2+ dan SO42-, logam Zn terdiri dari atom-atom Zn. Ion Cu2+ bertabrakan dengan atom Zn membentuk atom-atom Cu yang berupa padatan hitam dan berkumpul pada logam Zn. Logam Zn lama-kelamaan habis membentuk ion Zn2+ dan bergerak bebas di larutan. Pada akhir reaksi, didapatkan endapan hitam yang merupakan kumpulan dari atom-atom Cu. Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
Zn(s) + CuSO4(aq) " ZnSO4(aq)
+ Cu(s)
Persamaan reaksi tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
Zn(s) "
Zn2+(aq) + 2 é
Dari reaksi di atas Zn
mengalami perubahan bilangan oksidasi yaitu mengalami kenaikan dari 0 menjadi
+2, sehingga dapat dikatakan bahwa reaksi oksidasi adalah reaksi dengan peningkatan bilangan oksidasi.
Cu2+(aq) +
2 é "
Cu(s)
Cu mengalami pengurangan
bilangan oksidasi yaitu turun dari +2 menjadi 0, sehingga dapat dikatakan bahwa
reaksi reduksi adalah reaksi dengan pengurangan bilangan oksidasi.
Reaksi redoks secara lengkap dapat ditulis sebagai berikut :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar